KRISTEN KATOLIK
Kata "katolik" (καθολικός, katolikos; bahasa
Latin: catholicus) berasal dari frasa Yunani καθόλου (katolou), yang berarti
"sarwa sekalian", "secara keseluruhan", atau
"am", gabungan kata κατά (kata), yang berarti "perihal",
dan kata ὅλος (holos), yang berarti "sarwa". Istilah
"Katolik" (dengan huruf k besar) pertama kali digunakan pada
permulaan abad ke-2 sebagai sebutan bagi seantero Dunia Kristen. Dalam ranah
eklesiologi, istilah ini memiliki sejarah yang panjang dan digunakan dengan
berbagai makna.
Di Indonesia, kata ini dapat berarti "hal ihwal agama
Kristen Katolik" maupun "hal ihwal ajaran dan amalan bersejarah
Gereja Barat". Kata ini digunakan banyak orang Kristen sebagai sebutan bagi
Gereja Semesta atau segenap orang yang beriman kepada Yesus Kristus tanpa
pandang denominasi dan digunakan pula
dengan makna yang lebih sempit sebagai sebutan bagi kekatolikan, yang mencakup
beberapa gereja bersejarah dengan keyakinan-keyakinan pokok yang sama.
Katolikos, gelar pemimpin tertinggi di sejumlah Gereja Timur, juga berasal dari
akar kata yang sama.
Istilah ini sudah lekat pada nama persekutuan Kristen
terbesar di dunia, yakni Gereja Katolik. Tiga cabang utama agama Kristen di
Dunia Timur, yakni Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, dan Gereja
Persia, senantiasa menyebut diri Katolik, seturut tradisi rasuli dan syahadat
Nikea. Jemaat-jemaat Anglikan, Lutheran, dan sejumlah jemaat Metodis percaya
bahwa gereja-gereja mereka juga "Katolik", dalam arti merupakan
kelanjutan dari Gereja Perdana sedunia yang didirikan oleh rasul-rasul Kristus.
Kendati demikian, tiap-tiap Gereja memaknai istilah "Gereja Katolik"
secara berbeda-beda. Sebagai contoh, baik Gereja Katolik, Gereja Ortodoks
Timur, Gereja Ortodoks Oriental, maupun Gereja Persia menegaskan bahwa
denominasinya adalah kelanjutan dari Gereja Perdana sedunia, sementara semua
denominasi lain hanyalah pecahannya. (Dikutip dari : https://id.wikipedia.org/)