Perayaan Hari Raya Waisak Umat Buddha

Perayaan Hari Raya Waisak Umat Buddha

 Hari raya Waisak adalah salah satu hari yang sangat penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Pada hari raya Waisak, umat Buddha biasanya akan menggelar serangkaian acara dan ritual. Mengingat Agama Buddha telah menyebar ke berbagai belahan dunia, maka terdapat berbagai jenis tradisi yang berbeda dan unik antara perayaan Waisak di tempat yang satu dengan tempat lainnya.

Berikut beberapa tradisi dan kegiatan menarik yang biasa dilakukan oleh umat Buddha saat merayakan Waisak :

 

1. Menyalakan Lampu Minyak dan Lilin Berbentuk Bunga Lotus

Mungkin bagi sebagian orang, menyalakan lampu minyak maupun lilin merupakan hal yang biasa. Tetapi saat perayaan Waisak, kedua hal ini memiliki makna yang mendalam untuk umat Buddha.

Menyalakan lampu minyak bertujuan untuk mengusir kegelapan, dan juga dimaknai sebagai penerangan kehidupan manusia

2. Mengunjungi Tempat Kelahiran Buddha di Nepal

Bagi umat Buddha yang berada di Nepal, biasanya mereka akan mengunjungi tempat kelahiran Buddha saat perayaan Waisak, yaitu tepatnya di Lumbini.

Disana mereka akan melakukan serangkaian acara serta akan berusaha untuk melakukan kebajikan sebanyak mungkin.

3. Perayaan Trisuci Waisak di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah

Tak hanya di Candi Borobudur, perayaan Trisuci Waisak di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah juga dilakukan.Terdapat arak-arakan dari Candi Mendut yang nantinya akan dibawa menuju Candi Borobudur.

4. Kirab Agung Amisa Puja di Yogyakarta

Masih di Pulau Jawa, perayaan Hari Waisak juga dilakukan di Desa Gunung Kelir, Girimulyo, Yogyakarta. Ratusan umat Buddha di Yogyakarta melakukan Kirab Agung Amisa Puja dengan mengenakan pakaian adat Jawa. Peserta kirab biasanya akan membawa aneka sesajen, kendi yang berisi air suci, bunga, hasil bumi, dan beragam panji menuju Vihara. Tak hanya itu, arca Buddha dalam tandu dan obor dibawa untuk semakin memeriahkan Kirab Agung Amisa Puja.