Ciri Khas Tempat Ibadah Agama Konghucu
Warna merah yang mencolok dan menjadi kesan ciri khas dari klenteng. Warna merah dilambangkan sebagai darah sebagiman Tuhan telah menciptakan dunia beserta dengan hukum-hukumnya dan manusia hidup dengan nikmat tersebut. Merah dan emas yang merupakan ciri khas tersebut dikatakan warna yang penuh dengan ong atau keberuntungan dan reski.
Nilai-Nilai Utama Kelenteng
-
Nilai Agamis
Nilai agamis, karena senaniasa ada persembahyangan, ritual agama, dan
pembelajaran rohani.
-
Nilai Budaya
Nilai budaya, karena di dalamnya terkandung unsur-unsur budaya seperi
seni bangunan dan seni budaya lainnya yang tumbuh subur di dalamnya termasuk
seni kaligrai, Barong Say, wayang Potehi, dan sebagainya.
-
Nilai sosial kemasyarakatan
Nilai sosial kemasyarakatan, karena menjadi wadah kegiatan sosial
khususnya pelayanan umat dan masyarakat umum
Tian Gong Lu (Altar Tian)
Terletak di muka pintu utama sebagai tempat untuk
bersembahyang ke hadirat Huang Tian.
Lung Men (Pintu Naga)
Melambangkan Yang (positif), terletak di sebelah kiri
bangunan kelenteng sebagai pintu masuk.
Shi Shi (Singa Batu)
Terletak di muka kelenteng. Singa sebelah kiri (Yang)
menginjak bola, singa sebelah kanan (Yin) menginjak anak singa.
Qilin
Hewan suci dalam agama Khonghucu. Muncul saat kelahiran dan
menjelang wafat Nabi Kongzi, membawa wahyu Yu Shu (lihat Bab 3 Hikayat Suci
Nabi Kongzi).
Feng Huang (Phoenix) atau burung Hong (bahasa Hokkian)
Hewan suci dalam agama Khonghucu. Simbol Yin dan dipergunakan
juga sebagai simbol permaisuri.